Jumat, 28 Desember 2007

Akhir Tahun 2007 dan Resolusi 2008


Liburan Akhir Tahun dimulai dari libur Idhul Adha sampai dengan Penutupan Tahun Masehi, berbarengan dengan liburan sekolah anak-anak kami,. Waktu yang sangat berharga ini tidak boleh disia-siakan untuk berkumpul sepanjang hari dengan keluarga, mengunjungi family, bertamasya, berenang, dan makan di restoran, sampai-sampai kegiatan lain untuk menyapa rekan-rekan di blog atau email pun tertunda.

Saat mulai membuka email / blog ternyata sudah banyak berita-berita menarik dari rekan-rekan TDA dan MTSC sampai cape juga membacanya tapi senang sih, dan yang menarik lagi ternyata saya mendapat tugas dari rekan AR Junaedi untuk menyampaikan Resolusi 2008. Resolusi yang biasanya hanya ditulis di buku Agenda Pribadi, kini harus disebarluaskan kepada rekan-rekan semua, semoga dengan adanya publikasi ini, akan banyak rekan yang terus mengarahkan, mengingatkan, membantu perjuangan untuk mencapai cita-cita ini.

Kami sekeluarga dengan kesadaran penuh sengaja mengambil tema tahun penuh keindahan dan kecermelangan 2008 dengan “Meningkatkan Nilai Ibadah Untuk Mencapai Lebih Banyak Kesuksesan.”

Resolusi 2008 kami :

1. Mendidik diri dan keluarga untuk selalu mendekatkan diri dan bertaqwa kepada Alloh SWT.
2. Meningkatkan prestasi anak-anak dalam pendidikan dan ketrampilan.
3. Meningkatkan Infaq dan sedekah, yang Insya Alloh akan dibalasNya dengan nilai yang lebih.
4. Meningkatkan rasa syukur kepada Alloh atas kemudahan-kemudahan yang diberikanNya.
5. Terus meningkatkan nilai kejujuran dalam berbisnis dan berkarya.
6. Meningkatkan Etos Kerja (Kerja Keras), disertai dengan doa penuh tawakal.
7. Membesarkan bisnis yang dikelola keluarga, bisnis yang dikelola rekan almamater, dan terus meningkatkan silaturahmi baik dengan keluarga, rekan bisnis, dan calon rekan bisnis.
8. Menambah minimal satu bidang bisnis, sebagai sarana diversifikasi usaha.

Insya Alloh dengan semangat kerja dan doa penuh tawakal resolusi ini dapat terlaksana.

Untuk meningkatkan Silaturahmi, saya kirimkan PR Resolusi ini kepada :

Mr. Tatang Sulaiman http://tatangsulaeman.blogspot.com/
Mr. Rery Indra Kusuma http://reryindra.blogspot.com/
Mr. Endro Wahyu http://endrowahmar.blogspot.com/
Mr. Roup Purohim http://rouppurohim.blogspot.com/
Mr. Fuad Muftie http://fuadmuftie.wordpress.com/
Mr. Asep Triono http://aseptriono.blogspot.com/

Ahadi Abdul (TDA Samarinda) http://ahadisaja.blogspot.com/
Dudun Purwanto http://duduntok.multifly.com/
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416

Senin, 17 Desember 2007

TNM E20 Mastermind kita


Ass. Wr. Wb.
Sudah sering jalan itu kita lalui, tapi tepatnya lokasi Kios Addina yang baru saya belum tahu, jadi harus telpon tuan rumah dulu baru sampai ke lokasi.

Ternyata lokasi Kios Addina benar-benar sangat strategis di Pusat keramaian yang sangat sibuk, sampai-sampai sangat sulit untuk mencari lokasi parkir bagi rekan-rekan yang menggunakan kendaraan roda empat.

Kios Addina jilid 2 ini sangat megah bagi ukuran ruko tingkat 3, mungkin sudah tidak cocok lagi disebut Kios Addina, cocoknya sih disebut Boutique Addina atau Distro Addina.

Di sinilah mastermind Jakarta Timur TNM E20 Jum’at malam (14122007) mengadakan pertemuan untuk yang sekian kalinya yang dihadiri banyak peserta, baik peserta lama yang sudah beberapa kali tidak hadir yaitu Mr (Milyoner) Endro Wahyu, dan Mr (Milyoner) Adhi Budi Tulang Belakang, dan 4 orang pendatang baru yang hadir dengan istrinya masing-masing.

Bintang tamu kali ini adalah orang yang sudah tidak asing lagi bagi rekan-rekan TDA yaitu Mr (Milyoner) Hantiar. Mr. Hantiar ini merupakan Bossnya TDA-Qolbu Salim, walaupun tinggal dan pusat bisnisnya di Jakarta Timur, baru kali ini bisa hadir dalam mastermind, kita sih maklum karena bisnisnya banyak sekali sehingga super sibuk (ini bukan hanya doa lo ya, ini nyata), tapi kehadirannya sangat memberi nuansa baru bagi mastermind.

Tuan rumah Mr (Milyoner) Fuad Muftie menceritakan bagaimana perkembangan usahanya di Kios Addina yang lama, sehingga harus pindah ke Ruko yang lebih besar, dan bagaimana usahanya untuk mendapatkan ruko yang megah ini untuk meningkatkan leveragenya, serta rencana-rencana berikutnya untuk menjadikan Addina sebagai pusat Grosir busana muslim.

Mr. Adi Prayitno menyampaikan bahwa Ar-Rahman Distro tetap bersemangat untuk berkonsentrasi pada pakaian muslim anak. Walaupun suasana pasca lebaran belum pulih sekali tetapi alhamdullilah penjualan masih lumayan walau di dominasi oleh jilbab. Sebagai Distributor, kini mulai menyiapkan model-model pakaian muslim anak terbaru untuk disebarkan ke beberapa Agen, dan persiapan pembukaan toko Grosir di JaCC bersama-sama rekan TDA.

Mr (Milyoner) Endro Wahyu, menceritakan perkembangan bisnis apartemennya, car rentalnya, dan usaha barunya (excavator rental) yang pemasukan bulanan ke pundi-pundinya sangat fuuuntastic. Dia juga menceritakan panjang lebar mengenai usaha barunya ini dengan modal nol, dan hanya dengan nilai kepercayaan akhirnya pendirian usaha yang memakan waktu singkat telah membuahkan hasil.

Mr (Milyoner). Adhi Budi, menceritakan bagaimana dengan usahanya sekarang baru saja membeli rumah baru di lingkungan prestisius Jakarta Timur, sekarang sedang mengembangkan restoran Empek-Empek Palembang, dan rencananya akan berusaha bergabung dengan rekan-rekan TDA berjualan pakaian muslim di JaCC.

Mr (Milyoner). Tatang Sulaiman, dengan semangatnya menceritakan bagaimana usahanya untuk membeli kios di PGJ yang sekarang sudah terealisasi, dan menceritakan pula beberapa peluang-peluang yang ditawarkannya, serta akan bergabung dengan rekan TDA di JaCC.

Mr (Milyoner). Nur Alam, menceritakan bagaimana perkembangan Kasyafa Distronya, dan strateginya mensiasati suasana pasca lebaran, serta banyaknya pelanggan yang mencari jilbab merk terkenal yang dahulu tidak banyak peminatnya.

Mr (Milyoner) Asep triono, menceritakan bisnis-bisnisnya yang super fuuuntastic, dari mulai Pusat Pendidikan Bahasa Inggris Learning Point yang bulan ini akan menambah kegiatan usahanya pada Bimbingan Belajar, bisnis propertynya yang lagi booming, serta sekarang lagi sibuk bersepeda ria, dan bulu tangkis bersama mitra bisnisnya yang baru.

Pendatang baru 4 calon Milyoner, juga tidak kalah serunya menceritakan bagaimana kesibukannya sebagai TDB, harus menerima tantangan baru dengan tetap berkonsentrasi membesarkan bisnisnya masing-masing.

Bintang tamu kita yang juga seorang Ustat yaitu Mr. Hantiar menceritakan awal bisnisnya, dan sejak menikah bisnisnya bertambah, karena istrinya juga seorang pebisnis, sehingga harus mengembangkan bisnisnya bersama-sama. Masukan-masukan sangat berharga di bidang garment diceritakan beliau tanpa ada rahasia yang ditutupi sama sekali, dari bagaimana membuat baju muslim, harga bahan termahal, harga penjahit, sampai harga pokok penjualan. Beliau memberi petunjuk kepada kita sebagai pemula untuk tidak saja berdagang di lingkungan pasar, tapi daftarkanlah bisnis kita pada kantor urusan UKM di Kotamadya setempat (misalnya Jakarta Timur), sehingga kita akan mendapat banyak bimbingan dari Pemda DKI, nanti Pemda akan berapiliasi dengan Departemen Perindustrian, Perdagangan, atau Departemen Koperasi untuk mengembangkan produk-produk kita dengan cara mengikutsertakan kita secara gratis dalam pameran-pameran UKM baik di dalam dan di luar negeri.

Terimakasih banyak Mr. Hantiar atas ilmu dan pengalamannya, terima kasih Mr. Fuad Muftie atas tempat dan makanannya yang berlimpah, dan terima kasih rekan-rekan TNM E20 atas kehadirannya. Semoga kebersamaan kita akan meringankan langkah kita mencapai kesuksesan bersama. Amin.

Salam Fuuuntastic
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416

Catatan Harian di Buton



Mendengar berita malam di Metro TV saya terbangun dan baru tersadar kalau saya terlelap tidur semalam. Selimut yang menyelimuti badan dari udara dingin AC saya lempar jauh-jauh dan bergegas ke kamar mandi untuk buang air kecil dan berwudhu. Sholat Tahajut saya lalui dengan perasaan tentram di malam yang sunyi senyap.

Rekan dari Jakarta yang kebetulan Non-Muslim dan sekamar bertanya kepada saya, “sholat apa nih, masih malam begini sudah sholat memangnya sudah subuh ya ?”

Saya jawab :”Sholat Tahajut, memang selalu dilakukan para muslim untuk menambah nilai ibadahnya, tidak wajib tapi hampir mendekati wajib”.

“Maksudnya?”: tanyanya lagi.

“Begini lo, sholat ini manfaatnya sangat banyak untuk mendekatkan diri kita dengan Tuhan, dimana doa kita di malam hari selalu didengarNya, karena manfaatnya besar, sehingga jika tidak memberatkan hambanya mungkin akan diwajibkanNya. Hanya orang-orang yang mengerti akan manfaat besarNya yang akan melakukannnya.” jawabku

Rekan non Muslim ini selalu bertanya tentang Islam kepada saya, dia tidak pernah bertanya tentang Islam kepada kakaknya yang telah menjadi mualaf. Dia menganggap kakaknya setelah menjadi Muslim sangat fanatik. Saya katakan, “maaf, saya rasa kakak anda bukan fanatik tetapi sangat berhati-hati dalam menjalankan Agama Islam. Memang dalam Islam kita tidak boleh mencampur adukan antara yang halal dengan yang haram. Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Prinsip kehidupan dalam Islam adalah semuanya boleh dilakukan kecuali yang dilarang, tetapi dalam ibadah prinsipnya adalah semuanya tidak boleh dilakukan kecuali yang diperintahNya.”

Dia juga bertanya tentang sholat, banyaknya rakaat dalam sholat, saya jawab:” Semua sholat umat Islam hanya untuk Alloh tidak untuk selainNya, setiap rakaat bacaannya sama. Jadi sholat itu berbeda dengan doa, kalau sholat kita menyembah dan mengagungkan hanya tertuju pada Alloh, sedang doa kita meminta kepada Alloh untuk kepentingan diri , saudara, dan rekan.”

Diantara obrolan kami tentang agama, sayup-sayup terdengar adzan subuh, saya katakan:” saya sholat shubuh dulu ya, nanti setelah sholat kita jalan-jalan pagi biar badan tidak lemas.”.

Selesai subuh sambil menunggu terang, saya duduk diteras hotel, melihat pemandangan laut yang indah di pagi hari, sudah agak terang dengan rekan jalan kepinggir pantai, pelabuhan, memutar melihat-lihat suasa kota Bau Bau di pagi hari sebelum kesibukan kota di mulai, dan kembali ke hotel.

Pagi ini rencananya kami akan pergi menemui pimpinan beberapa instansi pemerintah di kota ini, menemui Camat, Lurah, dan orang-orang berpengaruh di Pulau Buton ini. Tentu saja kami ditemani rekan daerah yang telah menjemput kami sejak dari Ujung Pandang. Mungkin pembaca belum mengenalnya, mereka adalah calon Bupati dan Wakilnya yang akan bertarung dalam pemilihan Bupati periode berikutnya. Mereka sangat berpengaruh di Pulau ini, dan mereka pulalah yang banyak memberi kesempatan kepada kami melihat beberapa peluang untuk mengembangkan sayap di beberpa bidang usaha.

Menjelang Magrib kami sudah sampai di Hotel untuk mandi dan sholat magrib, kemudian memenuhi undangan makan malam di restoran tepi pantai yang ada di kota ini. Menu makanan begitu banyak tersedia, tetapi karena sudah bosan makan menu ikan , sehingga saya hanya memilih menu ayam goring, tahu-tempe goreng dan sop konro. Di saat sedang menikmati hidangan, saya melihat seorang anak pengemis yang sedang mencari makanan di piring bekas orang dan pengemis tersebut langsung diusir oleh karyawan restoran. Terpikir oleh saya makanan begini banyak siapa yang akan menghabiskannya, saya kejar pengemis kecil tersebut,” Dik, adik yang tadi mencari makan di restoran itu kan?” Tanya saya. Sambil melirik temannya, dia mengangguk. “Adik disini aja ya, nanti saya minta bungkus makanan untuk adik.”;kataku.

Saya minta karyawan restoran, untuk membungkus makanan yang belum tersentuh di meja saji, ditambah nasi bungkusnya. Sambil menunggu bungkusan, saya melirik ketempat pengemis tadi duduk, ternyata mereka sudah pergi entah kemana. Saya ambil bungkusan yang sudah siap, segera saya cari mereka menyusuri pantai di pusat keramaian ini. Mereka tidak ditemukan, rekan daerah ikut keluar restoran, dan dengan tersenyum menawarkan diri untuk ikut mencari mereka. Di jalan dia mengatakan:”Pak Adi sangat mulia banget, sampai-sampai mengejar pengemis untuk diberi makanan, saya sampai tersentuh untuk mengikuti jejak Bapak. Saya katakan:” mereka masih muda sekali seumuran dengan keponakan-keponakan saya, tidak selayaknya mereka berkeliaran mencari makanan bekas di malam hari seperti ini, saya harus membantunya walau hanya sedikit.” Keliling-keliling tidak menemukan mereka, kami bertanya kepada anak kecil penjual koran di sekitar restoran:”Adik kenal dengan anak kecil yang mengemis di restoran ini?”, dan dijawabnya:” Oh pengemis yang biasa mengemis di restoran ini sih kawan saya, kami memang biasa tidur bareng-bareng dengan mereka, ada apa Pak.”
‘Begini dik, ini ada sedikit makanan yang belum kami makan, tolong berikan kepada mereka untuk di makan bersama-sama.” Kata saya.
Dengan senang sekali penjaja Koran kecil tersebut menerima bungkusan nasi tersebut, dan mengucapkan terima kasih kepada kami.

Di Hotel, sambil membaca Ayat-Ayat Cinta, rekan daerah datang. Sambil ngobrol ku jelaskan tentang isi cerita novel islami ini, kebetulan dia tertarik dengan isi ceritanya, sehingga kutawarkan untuk di bawa dan dibaca saja novel tersebut, karena kebetulan saya sudah selesai membacanya, nanti saya dapat membelinya lagi di Jakarta.

Pagi selesai sarapan di Hotel, kamipun check out untuk menempuh perjalanan panjang kembali ke Jakarta.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416

Jumat, 14 Desember 2007

Menuju Mesjid Agung Istana Sultan Buton





Saat terbangun karena perut sakit akibat terlalu kenyang, saya melihat ke arah jendela, di luar masih sangat gelap. Lihat jam di Hp ternyata baru jam 02.30 WIB berarti baru Jam 15.30 waktu Kendari, saya bergegas ke toilet untuk mengurangi beban perut yang terlampau banyak terisi, setelah terasa ringan, saya bersih-bersih tidak lupa berwudhu dan sholat Tahajut. Sungguh tentram bertahajut di saat sunyi senyap seperti ini, berdoa, dan merenungi apa yang telah saya perbuat selama ini untuk diri, keluarga, dan saudara. Sungguh kecil diri ini di hadapanMu ya Alloh, dan berharap dari tangan kecil ini dapat membuat manfaat yang besar bagi orang lain. Selesai berdoa saya mengambil mushap Alquran dari dalam tas untuk membaca Surat Yassin.

Waktunya sholat shubuh masih agak lama, sambil nonton berita di Metro TV, saya melanjutkan membaca Ayat-Ayat Cinta, lembar demi lembar terbaca, terdengar sayup-sayup suara adzan subuh dari kejauhan. Alhamdullillah ya Alloh atas kesempatan subuh ini.

Selesai sarapan pagi di Hotel, kami langsung ke Pelabuhan dan dengan Kapal “Super Jet” menyebrangi Pulau Sulawesi menuju Pulau Buton di sebelah tenggara Kendari. Sepanjang perjalanan tampak pulau-pulau kecil dengan rumah-rumah kayu, kuhabiskan waktu dengan membaca buku “ Indahnya Kesuksesan” untuk menjadikan hidup lebih bermakna karangan Dr. Akram Ridha. Penulisan buku ini didasarkan banyaknya orang sukses yang tidak bahagia. Ini fakta dan terjadi dimana-mana, sehingga di dalam buku kecil ini diterangkan mengapa terjadi demikian, dan apa yang harus kita lakukan agar kesuksesan kita itu bisa menjadi salah satu anak tangga menuju kebahagiaan. Tidak hanya itu buku ini juga memberikan langkah-langkah kongkrit yang harus kita tempuh agar kesuksesan itu tidak hanya membahagiakan kita, tetapi juga bisa membahagiakan orang-orang di sekitar kita, di dunia dan akhirat.

Perjalanan memakan waktu yang panjang mungkin bagi orang lain sangat membosankan, tetapi tidak bagi saya karena tetap diisi dengan kegiatan membaca buku ini, dengan sekali-kali melihat ke alat GPS yang selalu saya bawa jika pergi ke suatu tempat untuk mengetahui posisi kita berada, dan perkiraan sampai ke tujuan.

Sesampai di Buton dengan ibukotanya Bau Bau, kami menggunakan taxi menuju Hotel Grand Hanura yang menghadap ke Pantai dengan pemandangannya yang sangat menakjubkan,. Istirahat sebentar di Hotel, mandi dan sholat zhuhur, rekan-rekan mengajak ke Lingkungan Istana Button yang telah berumur ratusan tahun, dan membeli tiket pesawat Merpati untuk pulang hari Selasa.

Taxi memasuki gerbang Istana Button yang dikelilingi benteng dari tumpukan batu karang yang tersusun rapi, bangunan yang pertama kami tuju adalah Mesjid Agung Istana Button yang sangat sederhana, tetapi sangat misteri. Kenapa kami sebut demikian, karena mesjid ini seperti rumah-rumah tempo dulu tanpa adanya hiasan atau Kaligrafi ayat-ayat Alquran seperti Mesjid-mesjid jaman sekarang, dan yang membuatnya misteri karena menurut masyarakat setempat di dalam Masjid ini terdapat terowongan yang menghubungkan Masjid Agung dengan Mekah dan Masjidil Haram. Benarkah cerita masyarakat ini ?
Kami memasuki Masjid untuk melakukan sholat Azhar, disana terlihat beberapa keturunan Raja Button dengan menggunakan pakaian adat sedang berzikir, sayang sekali saya dilarang oleh rekan daerah untuk mengambil foto-foto mereka, bahkan saya juga dilarang untuk mengambil gambar interior masjid, takut mengganggu mereka yang sedang berzikir, akhirnya setelah sholat Azhar saya hanya dapat megambil foto-foto exterior Masjid Agung, dan bangunan-bangunan di lingkungan Istana Button.

Keluar Istana Buton, kami mencari restoran ikan bakar dan sop Konro. Kebetulan ada satu rekan yang berasal dari Buton yang menunjukan restoran pavorit dan enak di Buton, walau disebut restoran pavorit, ternyata ikan bakarnya tidak seenak ikan bakar di Restoran Nelayan Manggalawanabakti atau Sari Kuring di Batu Ceper, tetapi Sop Konro benar-benar sip…..banget tidak kalah dengan Sop Konronya Daeng Tata di Casablanca, kalau tidak ingat kemarin malam kekenyangan mungkin mau deh nambah lagi.

Menjelang Magrib kami sudah sampai di Hotel, sambil menikmati pemandangan pantai di sore hari, saya ambil kamera dan memotret sunset yang akan tenggelam dibalik pegunungan tepi pantai.

Malam kulalui dengan melanjutkan membaca Ayat-Ayat Cinta, sambil menonton berita di TV, tapi mungkin badan masih terasa lelah akibat perjalanan panjang, sampai-sampai langsung terlelap tidur tanpa mematikan pesawat TV.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416

Kamis, 13 Desember 2007

Perjalanan ke Buton-Kendari


Sabtu Minggu lalu (08122007) atas undangan rekan kerja, kami berangkat ke Buton. Sudah lama sih rekan kerja mengajak menjelajah daerah ini, tapi waktu pula yang membatasi, tetapi Alhamdullilah ada pula waktu luang sekitar 4 hari, sehingga rencana selasa sudah ada di Jakarta lagi dan rabunya bisa mencari rejeki lagi.

Sabtu pagi menyiapkan perbekalan yang harus di bawa, eh dapat kabar ada tetangga dekat rumah yang meninggal dunia (Innalilahi wainahi rojiun) Setelah selesai beres-beres, mandi, ….dan melayat dulu deh ketetangga. Di rumah duka kami berkumpul dengan para tetangga, salam-salaman, ngobrol-ngobrol, tapi sayang setelah zhuhur harus segera ke Bandara sehingga tidak bisa memenuhi kewajiban mensholatkan dan mengantarkan jenajah ke makam terakhir. Semoga diterima ditempat terbaik di sisi Alloh, dimaafkan semua khilaf dan kesalahannya, serta yang ditinggal mendapatkan ketabahan. Amin.

Sambil nunggu anak-anak pulang sekolah, mandi aja lagi, pakai baju dan masukan tas ke bagasi mobil. Saat anak-anak pulang sekolah, mereka langsung ganti baju dan berangkat ke Bandara Soekarno Hatta. Udara cerah. diperkirakan semula jalan di hari Sabtu tidak terlampau macet, ternyata diperjalanan hujan besar sehingga jalan tol macet. Ya Alloh gimana nih, padahal pesawat take off jam 13.45 Wib, telpon sebentar-sebentar berdering dari rekan kerja yang sudah menunggu di Bandara.

“ Waduh maaf, gimana nih, saya masih kena macet di jalan tol, mungkin kalau saya tidak bisa ditunggu lebih baik ditinggal saja dan tunggu saya di Ujung Pandang”: kata saya.

“Tidak bisa demikian, kita harus bareng, karena setelah sampai di Ujung Pandang sudah ditunggu dua rekan di daerah untuk terbang ke Kendari, tiketnya sudah comfirm: jawab rekan.

“Ya, saya usahakan nerobos kemacetan dan Insya Alloh bisa.”:kata saya. Alhamdulillah kemacetan di jalan tol bisa diterobos. Perjalanan lancar, tetapi beberapa menit kemudian jalan Tol macet lagi. Telpon dari rekan terus berbunyi, saya tidak mengangkatnya, karena masih sibuk untuk menghindar dari kemacetan. Alhamdullilah, dapat bebas jam 13.30WIB, saya telpon rekan karena sudah bebas dari kemacetan.

Sesampai di terminal B, saya turun dan saya katakan ke istri:” terus saja pulang, karena jalan bandara macet, nanti nonton konser musiknya tertinggal.” Memang mereka berencana setelah mengantar saya ke Bandara langsung melihat konser musik di Balai Kartini.”

Saya lihat rekan wajahnya pucat, karena kuatir dengan keterlambatan saya. Dia sudah bolak-balik mencari tiket pengganti, sebagai cadangan apabila saya terlambat, tetapi tidak ada penerbangan lain yang ke Ujung Pandang.

“ Maaf ya, sudah menunggu lama, saya juga kuatir dengan keterlambatan saya, ternyata kemacetan sangat mengganggu perjalanan ini.” Kata saya.


Dengan bijaksana, rekan berkata;”Don’t mention it, sudahlah yang penting sekarang kita sudah di Bandara, mari ke ruang tunggu.” Katanya.

Biasanya kami menunggu pesawat di Excekutif Lounge sambil makan kue kecil, minum juice, dan baca Koran/majalah tetapi karena waktu sudah mepet, kitapun langsung keruang tunggu. Ternyata pesawat di delay selama satu jam. Sms telpon berbunyi, ternyata dari istri yang sedang menonton konser musik, menceritakan anak-anak sangat senang menonton konser tersebut, dan ingin sekali ikut konser suatu saat. Istri juga tidak lupa menannyakan akibat keterlambatan tadi. Aku menjawab:”Alhamdullilah, pesawat di delay selama satu jam dan sebentar lagi kita akan terbang ke Ujung Pandang.”

Sambil ngobrol dengan rekan dan penumpang lain, serta membaca majalah, perjalanan ke Ujung Pandang yang mamakan waktu sekitar 2 jam, tidak terasa ternyata kitapun sampai. Di bandara sudah menunggu dua orang rekan setempat untuk terbang ke Kendari (karena pesawat yang langsung menuju Buton tidak terbang hari ini, sehingg harus transit di Kendari). Sampai diruang tunggu, saya meletakan tas didekat rekan, dan secara bergantian sholat Azhar, tidak lupa berdoa atas segala kemudahan-kemudahan yang diberikanNya selama ini.

Ternyata pesawat yang akan menerbangkan kami ke Kendari agak terlambat, padahal perut sudah terasa lapar karena belum makan siang, dan ternyata rekan daerahpun demikian. Kamipun menuju cafetaria, dan saya memilih Menu bandeng jangan asem (Bandeng kuah), bakso goreng, dan rempeyek kacang, ternyata menu ini menjadi menu pavorit rekan-rekan juga. Enak banget deh makan dengan menu ini disaat perut benar-benar terasa lapar, sambil bercanda dan ngobrol ngalor ngidul.

Selesai makan, kamipun dipanggil supaya masuk ke dalam pesawat untuk terbang ke Kendari. Penerbangan-penerbangan yang kami lalui selama ini, terus terang bagi saya lebih mendekatkan diri kepada Alloh SWT, karena diri ini terlalu lemah, kecil, sehingga disaat-saat seperti ini mau tidak mau kita harus pasrah terhadap semua takdir yang akan ditentukan Alloh. Disetiap kegiatan apalagi dikepasrahan yang amat dalam ini, saya selalu berdoa kepada Alloh untuk masa depan kehidupan orang tua yang telah mendahului kami, masa depan kehidupan kami, saudara, anak-anak dan rekan kami. Perjalanan ini kuisi dengan berdoa dan berzikir kepada Alloh, dengan sesekali melirik ke rekan-rekan yang sedang tertidur, mungkin mereka berzikir pula sambil memejamkan mata.

Sampai di Bandara Woltermongonsidi Kendari, kami langsung meluncur ke Hotel Plaza Inn yang direkomendasikan rekan daerah, ternyata hotel ini penuh sehingga kami meluncur ke Hotel Ataya Kendari. Masuk hotel langsung mandi, ganti baju dan sholat Magrib tidak lupa berdoa untuk kemudahan dan kenikmatan yang diberikanNya selama ini.

Di malam hari ternyata rekan-rekan kelaparan lagi (padahal sudah makan di Ujung pandang beberapa jam lalu), mereka mengajak ke restoran terdekat untuk makan ikan bakar dan sop. Terpaksa saya ikut mereka walau tidak biasa perut terisi kenyang di malam hari. Untuk mengurangi rasa pegah diperut karena kekenyangan, saya memilih sop, dengan ikan bakar yang kecil tanpa nasi. Ternyata menu ini juga tetap membuat perut terasa penuh. Ya Alloh, jangan hukum kami dengan kerakusan kami, keberlebih-lebihan kami ini.

Sambil menonton TV, sesekali menelpon anak dan istri, malam saya isi dengan mengulang membaca novel “Ayat-ayat cinta”. Novel ini sangat menarik sekali, sehingga tidak bosan bila dibacanya berulang-ulang, apalagi pemeran utamanya sama namanya dengan anak pertama saya, sehingga selalu teringat dengan anak dan berdoa semoga anak kami menjadi orang beriman dan memiliki ilmu seperti pemeran utama tersebut. Kalimat demi kalimat Ayat-Ayat Cinta terus saya baca, tapi mata tidak bisa diajak kompromi, baca saya hentikan, matikan TV, berdoa, dan sayapun terlelap.

Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/

Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416

Jumat, 07 Desember 2007

Tujuan Mulia Berbisnis Busana Muslim Anak


Sebagai orang yang baru berkecimpung di bidang Garmen, kami selalu banyak berkonsultasi kepada pakar-pakar Garmen dan bila cocok kami mencoba memasarkan produk-produk mereka khususnya para produsen baju muslim anak dan remaja.

Kenapa kami memilih segmen pasar ini, padahal segmen dewasa lebih menjanjikan dibandingkan anak dan remaja. Hal ini kami lakukan, karena didirikannya Ar-Rahman Distro dengan niat tulus untuk memasyarakatkan baju muslim di kalangan anak-anak dan remaja muslimah.

Kami, khususnya istri sangat merasa kasihan bila melihat anak-anak remaja muslimah membuka auratnya di jalan-jalan dan mall-mall, kadang berpikir kemana saja orang tua mereka sampai-sampai anak-anak remajanya tidak dilatih cara berpakaian dan bergaul. Wih….Wih…..wihhh berani bener tuh anak ABG pakai bajunya, kekurangan bahan kali jadi perutnya kemana-mana, kata-kata nakal terdengar dibelakang.

Budaya barat yang tidak tersaring ini yang membuat hati kami sangat miris, sehingga kami sekuat tenaga membudayakan anak-anak di keluarga, saudara, dan tetangga untuk mulai menggunakan dan memasyarakatkan busana muslimah.

Rencana hanya ingin memasarkan busana anak muslimah, ternyata justru ditentang oleh pelanggan, yang menginginkan kami juga menyediakan pakaian muslim-muslimah dewasa, sehingga bermodalkan katalog rekan-rekan dari Manet, Shaffa-Shafira, Calosa, dan Toyosin kamipun kebanjiran order, sampai-sampai menjelang hari Raya masih banyak order, tapi sayang saat itu Manet sudah tutup tidak terima orderan lagi, dan ada juga yang bersikeras menginginkan produk Manet setelah hari Raya.., tapi berhubung Manet sangat laris manis sehingga banyak produknya sudah habis, dan pelanggan pun gigit jari.

Pelanggan memang Raja, kita sebagai penjual sebaiknya memperlakukan mereka laksana Raja. Selain pelanggan menginginkan baju dewasa, mereka juga minta kita menyediakan asesoris-asesoris jilbab,. Tetapi keinginan ini belum terlaksana karena Ar-Rahman Distro hanya menyiapkan asesoris jilbab dari Permata Collection. Santai sajalah kata istri, karena Asesoris ini bukan hal utama dalam menutup hijab, tetapi hanyalah perhiasan tambahan.

Sebagai Distributor Jakarta untuk produk Excellent64, Keisha / Shasha, dan Sefa, kami dituntut untuk memperkenalkannya dan memasarkannya di seluruh Jakarta dalam bentuk pameran kecil maupun pameran besar. Ar-Rahman Distro sering malakukan pameran dibeberapa tempat, untuk pameran kecil lingkup kelurahan yang biasanya dilakukan di lapangan terbuka kami biasanya hanya menyediakan produk-produk murah seperti jilbab, baju dan setelan kaos, dan baju bermerk mahal hanya kami bawa sedikit sebagai sample. Sedangkan untuk pameran besar di gedung-gedung tertutup, kami selalu menyiapkan produk bermerk mahal sebagai sarana promosi dan pemasaran kami.

Dari beberapa pameran kecil, memamg umumnya pelanggan membeli jilbab dan pakaian kaos, banyak juga pelanggan yang tertarik dengan produk bermerk mahal. Sering kali mereka bertanya :” ada tidak ya baju semacam ini, tetapi warnanya ini dan nomornya sekian”. Biasanya kita selalu memberikan kartu nama / brosur agar mereka bisa mencari baju yang diinginkan di Ar-Rahman Distro, atau kita tawarkan agar datang lagi esok hari untuk melihat dan mengambil pesanannya.

Kami bersyukur sekali sewaktu ada beberapa rekan-rekan yang ingin memasarkan (pameran) beberapa pakaian yang kami miliki, dengan catatan tidak ada yang hilang (bila hilang merupakan tanggung jawab marketer), secara tidak langsung mereka mempromosikan merk yang kami pasarkan. Mereka sangat berterima kasih atas bantuan kami, padahal dibalik itu semua kita yang diuntungkan, maka untuk itu kitapun mengucapkan banyak terimakasih kepada mereka semua. Simbiosis Mutualisme rupanya. Inilah salah satu bisnis Islami yang kita impikan bersama.

Ar-Rahman Distro, memang sekarang kecil dengan ukuran 4x4 m2, tetapi dengan tujuan mulia kami semoga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat. Kedepan Insya Alloh kami akan membuat Ar-Rahman Distro menjadi besar yang akan memberi lebih besar manfaat kepada orang lain. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416