Senin, 14 September 2009

Itikaf Ramadhan

Assalamualaikum Wr. Wb. Adi Prayitno

Sabtu malam kemarin merupakan malam ke 23 di bulan Ramadhan, Timing nya bagus banget neh untuk melakukan itikaf di malam-malam terakhir di bulan Ramadhan, itikaf malam ganjil besoknya libur dan bisa istirahat full di rumah. Sejak minggu lalu sudah janjian sama rekan-rekan untuk itikaf bareng di masjid At-Tiin Taman Mini Indonesia Indah.

Ternyata pemikiran saya, sama dengan pemikiran orang beriman lainnya yang ingin memanfaatkan momen-monen terakhir bulan Ramadhan. Selesai sholat Tarawih di Masjid dekat rumah, langsung berangkat ke masjid At-Tiin. Benar dugaan saya masjid At-Tiin penuh dengan manusia yang ingin mendekatkan diri ke Khaliknya, setiap sudut masjid penuh dengan orang-orang sholeh, dewasa, remaja dan anak-anak, sehingga kita (saya dan rekan2) sulit untuk mencari tempat untuk beristirahat. Mungkin karena Niat dan semangat beritikaf, saya pribadi tidak terlampau terganggu dengan banyaknya peserta itikaf, malah kok kagum ya dengan mereka-mereka. Tua, muda dan anak-anak mencoba mendekatkan diri kepada Alloh, tiduran di lantai Masjid yang keras dan dingin, padahal kalau sekedar ingin tidur nyenyak di rumahnya mungkin bisa tidur lebih nyenyak dengan springbed empuk dan bantal guling yang nyaman.

Adi, percaya nggak sih, kok saya malam itu tidak terasa mengantuk ya? Mungkin karena Itikaf ku ditemani 2 rekan yang sholeh dan ikhlas menemani saya. Terimakasih ya atas pertemanan kalian, terimakasih juga sudah mentraktir saya shahur, mudah-mudahan berkah. Sorry nggak bisa temanin di masjid sampai siang, karena janji ke anak-anak mau beliin ikan Koi di jatinegara.

Aktivitas itikaf yang sangat terasa mengharukan dan tidak terlupakan adalah saya diberi kesempatan untuk melakukan Sholat Qiyamulail berjamaah 11 rakaat, terdiri 2 rakaat sebanyak 4 kali dan 3 rakaat witir. Berhubung witir sudah dilakukan saat Sholat tarawih, sehingga hanya melakukan sholat 8 rakaat. Ternyata yang mengharukan justru sholat witirnya yang ditutup dengan doa-doa yang membuat jiwa ini terharu, sehingga hampir semua peserta sholat tidak tahan menahan tangisnya.

Ternyata sholat Qiyamullail ini membuat saya rindu untuk kembali ke masjid At-Tiin. Malam berikutnya selesai buka Puasa bersama di rumah adik di Pinangranti Mansion, dan sholat tarawih 8 rakaat. Sengaja tidak melakukan sholat witir, karena mengharap dapat melakukan witir saat qiyamullail. jam 21 saya sekeluarga (bersama istri dan anak) tiba di masjd At-Tiin, ternyata masjid At-Tiin agak sepi tidak seramai malam lalu, sehingga mudah cari posisi mantap untuk anak istri beristirahat, kalau saya niat menghabiskan waktu dilantai utama Masjid.

Selesai wudhu, saya dan fahry (jendralku) langsung ke lantai utama untuk sholat sunnah dan tadarus Alquran. Menjelang tengah malam lampu majid dimatikan, Fahry saya anjurkan untuk tidur agar besok pagi mudah dibangunkan untuk makan shahur, sedang saya bergeser ke pinggir masjid yang masih nampak terang untuk melanjutkan Tadarus diselingi dengan sholat sunnah. Sambil menunggu pengumuman sholat Qiyamullail, saya berbaring disamping fahry, memejamkan mata, sekali-kali membuka mata melirik jam di HP, dan melihat sekeliling rekan ada yang tertidur nyenyak, ada yang masih sholat, dan ada yang masih membaca quran ditengah kegelapan.

Menjelang jam 3 ada pengumuman dari panitia, tetapi bukan pengumuman pelaksanaan sholat Qiyamullail, tetapi pengumuman pengambilan nasi box bagi yang memiliki kupon. Wah agak kecewa neh hati, kok nggak ada sholat. Saya bangunkan fahry untuk pindah kebawah, sementara saya berwudhu dan sholat beberapa rakaat dengan penutup 3 rakaat witir. Selesai sholat saya turun, beli nasi bungkus dan makan shahur sekeluarga. Tidak menunggu sampai waktu shubuh, selesai bersih-bersih kamipun langsung pulang.

Ini cerita ringkas Itikafku di masjid At-Tiin, kok jadi rindu ya ingin lagi mengisi malam-malam akhir Ramadhan dengan Itikaf disana. Saking Rindunya, malam ke 27 dan 29 walau terasa tidak enak badan, demi full niat mendekatkan diri dan mengharapkan Ridhonya, saya dan Fahry (putra sekaligus sahabat setiaku) tetap hadir di Masjid At-Tiin sampai sholat Qiyamullail.

Bagaimana, dan apa yang telah engkau lakukan untuk mengisi malam-malah akhir Ramadhanmu Adi Prayitno ? Cerita ini semoga bermanfaat dan menginspirasimu.

Jumat, 11 September 2009

Malam Lailatul Qodhar (malam ganjil di sepuluh terakhir Ramadhan)

Assalamualaikum Wr. Wb Adi Prayitno, Hari ini sudah masuk ke malam sepuluh terakhir looo Adi, kalau dikelompokan 10 hari Ramadhan Pertama adalah Rahmah, dimana Alloh berkenan menurunkan karuniaNya kepada para hambanya. Sepuluh hari kedua disebut Maghfiroh, dimana Alloh berkenan memberikan ampunanNya. Sepuluh terakhir inilah disebut Itqum Minannaar, dimana kita akan terbebas dari api neraka.

Pak Ustat di masjid cerita bahwa rahmah dan maghfirah akan menyirami hamba-hamba yang melakukan puasa Ramadhan dengan penuh Iklas dan kesungguhan (imanan Wahtisaban), sedangkan Itqum Minannaar akan dialami kelak di yaumil akhir sebagai pahala orang-orang yang berpuasa Ramadhan dimana api neraka enggan menyentuh orang berpuasa selama hidupnya.

Waduh luar biasa neh Adi manfaat 10 malam terakhir, tambah semangat nyyuuuuuk, jangan cari penyakit, jaga stamina, badan jangan lemes dong...... Semangat.....Semangat...........terus baca Alquran dan tafsirnya. Selamat sampai tujuan akhir yang manis.

Senin, 07 September 2009

Malam Nuzulul Qur'an (malam ke 17 Ramadhan)

Assalamualaikum Wr. Wb Adi Prayitno (http://arrahmandistro.blogspot.com/) , bagaimana Ramadhanmu, apa yang telah kamu isi untuk bulan suci Ramadhan ini ?

Adi, semalam merupakan malam Nuzulul Qur'an, yaitu malam mulai diturunkannya AlQuran, tepat di malam ke 17 Ramadhan. Kita sebagai jamaah masjid ditanya oleh Pak Ustat, sudah sampai mana bacaan AlQuran kita, sudah Qatam ? atau baru 20 Juz ? atau 10 Juz ? atau sibuk terus membuat Juz buah setiap hari jadi tidak sempat baca Alquran ? Hehehe pak Ustatnya bercanda.......kemudian dilanjutkan candanya dengan kata-kata "Hari gene belum Qatam ?"

kami perhatikan Adi, banyak jamaah masjid yang menundukan kepala, mungkin maksudnya memikirkan diri ya, apa yang telah dilakukan untuk Ramadhannya. Itu hanya dugaan saja looo, tapi mungkin ada yang malu kepada Ustatnya karena belum berbuat banyak, atau mungkin ada yang merendahkan diri karena sudah Qatam membaca quran berulang-ulang kali.

Adi, secara pribadi saya niatkan sebelum bulan Ramadhan datang untuk full beribadah dan membaca Alquran minimal 2 x Qatam. Untuk itu mohon maaf seribu maaf, kepada semua rekan yang telah mengundang buka puasa bersama, karena niat ini maka saya tidak bisa hadir dalam kegiatan buka puasa bersama. Padahal memang ini sdh menjadi tradisi, setiap ramadhan tidak pernah ada kegiatan buka puasa bersama. Makan malam/siang bersama dilakukan menjelang Ramadhan sambil silaturahmi dan bermaaf-maafan atau nanti setelah Ramadhan sambil merayakan Idhul Fitri. Sempat terpikir juga sih kenapa saya mengecewakan undangan saudara2 untuk silaturahmi buka puasa bersama?, tapi ya itu tadi Niat penuh yang tidak bisa dihalang-halangi. Tapi janji setelah target terpenuhi kita akan segera silaturahmi.

Karena niat penuh tersebut, dan pastinya pertolongan Alloh, diminggu pertama Alhamdulillah sudah dapat qatam. Kaget juga kok bisa ya, percaya atau tidak sepertinya ini bukan perbuatan saya semata, ini pertolongan Alloh. Sujud syukur ku panjatkan padaMu ya Alloh dengan linangan air mata. Terasa jiwa ini reborn, dan memang ini yang diinginkan oleh setiap muslim untuk terlahir kembali putih bersih setelah bulan Ramadhan kembali ke Fitri. Cita-cita reborn ini memang sudah diniatkan, karena seminggu sebelumnya sdh memesan 2 ekor kambing untuk dimasak sebagai tanda aqiqah diri, satu dikirim ke rumah saudara yang mengundang buka puasa bersama, dan satu dikirim ke rumah pribadi untuk dibagikan ke saudara dan tetangga terdekat.

Pembacaan Ayat-Ayat Alquran terus dilakukan disela-sela ibadah harian untuk mencari nafkah bagi anak istri di rumah, ataupun malam hari di rumah sambil menemani anak istri beribadah. Minggu kedua Alhamdulliah target tercapai untuk mengqatamkan Alquran sebanyak 2x. Subahanalloh, Alhamdullah, walaillaha illalloh, wallohu akbar, butiran air mata tanda haru menetes dari sela-sela pelupuk mata. ya Alloh Engkau sedang menunjukkan rahmatMu kepada hambaMu yang penuh dengan khilaf dan Dosa ini, ampuni semua kesalahanku selama ini ya Alloh.

Langkahku benar-benar diringankan, Niat penuhku benar-benar mendapat rahmat Alloh, mungkin ini benar niat baik sudah dicatat sebagai pahala kebaikan. Subahanalloh, hari-hari diluar bulan Ramadhan sangat sulit sekali untuk bangun malam, ternyata Ramadhan ini memberi semangat baru, mudah sekali untuk bangun malam, sholat Tahajut, membaca Alquran, bantu istri menyiapkan makan shahur, dan membangunkan anak2 yang masih sulit sekali untuk makan shahur. Alhamdulillah putriku Ramadhan ini sdh mencoba untuk berpuasa fullday, dan alhamdulillah so far so good, semoga berhasil sampai Ramadhan berakhir.

Target Qatam sudah tercapai, sekarang kegiatan membaca Alquran dilanjutkan dengan membaca kandungan artinya, sempat terbesik di hati kenapa tidak coba mulai kembali menghafalkan Alquran ? Dulu menangis karena belum bisa mengqatamkan Alquran, Alhamdulillah sekarang sudah bisa. Sudah banyak orang yang hafal Alquran yang sempurna ini, inilah salah satu cara Alloh menjaga kemurnian Alquran, tidakkah ingin seperti mereka yang berusaha menghafalkannya ? Hmmmm bisikan hati ini sangat menggoda perasaan.

Kegiatan Ramadhan mulai diperlonggar untuk bersilaturahmi dengan saudara2, dan sudah janji untuk beritikaf bareng2 di Masjid At-Tiin Taman Mini Indonesia Indah. Semoga terlaksana. Amin.

Adi Prayitno, ini sekelumit curhatku dalam mengisi Ramadhan ini, semoga bermanfaat. Sampai ketemu di tulisan yang lain Insya Alloh.