Adi Prayitno, ini puisi yang sangat menyentuh dari sahabatku Abu Kaffah, semoga dapat direnungi dan bermanfaat.
Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu kau sentuh aku dalam keadaan suci
Aku engkau pegang, engkau junjung dan engkau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah?
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?
Sedang engkau simpan aku rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya.
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu pagi-pagi sekali surah-surah yang ada padaku kau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau
Sekarang, pagi-pagi sambil minum kopi, engkau baca Koran pagi sambil nonton televisi.
Waktu senggang, engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Alloh Yang Maha Perkasa,
Engkau campakkan, engkau abaikan, dan engkau lupakan.
Waktu berangkat kerjapun engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati music duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Alloh yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan stasiun radio yang senantiasa melantunkan ayatku.
Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja.
Di komputermu pun kau putar music favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
Email temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan,
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu.
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan televise
Menonton pertandingan Liga Italia, music atau film dan sinetron laga
Didepan computer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu, aku menjadi semakin kusam dalam lemari.
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lapadz yang tidak semerdu dulu.
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancer lagi setiap membacaku.
Apakah Koran, televise, radio, computer, dapat memberimu pertolongan ?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba,
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya.
Hanya dengan ayat-ayat Alloh yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu.
Setiap saat berlalu, kuranglah jatah umurmu.
Dan akhirnya kubur senantiasa menunggu kedatanganmu.
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.
Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati.
Dikubur nanti,
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan,
Yang akan membantu engkau membela diri,
Bukan Koran yang kau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat.
Tapi Akulah Al-Qur’an kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi, bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari Alloh, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasululloh.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu,
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu,
Letakkan aku selalu didepan meja kerjamu,
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhlah aku kembali
Baca dan pelajari lagi aku
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu, dulu sekali…….
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri
Dalam bisu dan sepi
Maha besar Alloh, yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Rabu, 14 April 2010
JIKA AL-QUR'AN BISA BICARA
Label:
religion
Diposting oleh Adi Prayitno di 10.53 1 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)