Tulisan menarik neh Adi, semoga dapat bermanfaat bagi saudara2 sekalian agar membiasakan diri tersenyum di hadapan orang lain.
Sejatinya senyum adalah jendela hati.
Dari senyuman kita bisa mengetahui suasana dan isi hati seseorang. Senyuman yang terkembang berarti juga sebuah sinyal bagi orang lain untuk diterima kehadirannya dan diperbolehkan untuk bersama. Karena itu, mari mencoba mengingat-ingat berapa kali sehari kita tersenyum pada pasangan, Saudara, dan rekan terdekat.
Kasih sayang yang terjalin antara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan para sahabat semakin kokoh dari hari ke hari, tak lain karena senyum yang senantiasa terkembang. Jarir bin Abdillah RA berkata, “Sejak aku masuk Islam, Nabi tidak pernah menghalangiku untuk menemuinya. Dan setiap kali berjumpa denganku, beliau selalu tersenyum padaku.” (Riwayat Al-Bukhari).
Senyum memang sangat besar efeknya bagi kondisi psikologis seseorang. Bisa dibayangkan bila seseorang tengah merasakan kegelisahan yang sangat, tentu senyum yang datang seakan memberi kesempatan baginya untuk menemukan jalan keluar dari masalah, minimal mengurangi beban masalahnya.
Senyum juga membawa dampak positif pada cara kita berpikir. Senyum yang berusaha kita hadirkan dalam kondisi seperti apapun akan membimbing kita dalam suasana yang santai dan menyenangkan. Pikiran kita akan terdorong untuk memandang kemelut yang terjadi dari sisi yang positif dan menghindarkan kita dari stress.
Otak pun akan mendorong tubuh mengeluarkan energi yang akan membangun imunitas di dalam dan di luar tubuh, memperbaiki kualitas darah, dan memperbaiki kualitas udara yang kita hirup.
Inilah luar biasanya teladan yang diberikan oleh Rasulullah. Inilah kebaikan yang tersimpan dalam sabdanya, “Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apa pun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (Riwayat Muslim)
Karena itu, mulai saat ini, berusahalah untuk senantiasa tersenyum. Buatlah tiap ulasnya yang menghiasi wajah kita berarti kasih sayang dan kebaikan, terutama untuk pasangan, saudara dan teman terdekat kita.
Nyyyuuuuuuk Tersenyum..... Tapi jangan tersenyum sendirian ya ? Aneh kelihatannya nanti.
Senin, 14 Februari 2011
Jangan Marah. Tersenyumlah
Label:
Pengalaman hidup,
religion
Diposting oleh Adi Prayitno di 12.45
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Ketika kita berpapasan dengan orang lain dan dia memberikan senyuman yang tulus, maka hati kita merasakan bahwa hidup itu begitu indah. Selalu menyapa (kenal orangnya) dan tersenyum kepada orang lain yang kita jumpai. Alangkah indahnya hidup ini. Trims sharingnya. Salam sukses selalu.
Posting Komentar