Senin, 18 Januari 2010

Sikapi Sukses-Gagal Kehidupan Anda dengan Pikiran Positif

Assalamualaikum Wr.Wb. Adi prayitno, saya mau cerita neh mengenai gagal bisnis salah satu rekan KU di kota Bogor.

Rekan KU orangnya ulet sekali, dia merintis usahanya dari Nol besar. Dengan bantuan rekan-rekan dan dosen almamaternya usahanya mulai agak meningkat. Mimpi besar agar usahanya dengan cepat lebih membesar dan terkenal telah membuatnya menerima dana besar dari beberapa investor. Dengan gaya kelola bisnisnya yang lincah, kini usahanya telah tumbuh besar.

Namun malang pertumbuhan besar justru mencekik dirinya sendiri, semua sepak terjang kelola bisnisnya dikritik habis-habisan oleh investor besarnya, Investor besarnya kini sdh tidak mempercayainya lagi, bahkan investor besar siap memperkarakran semua sepak terjangnya mengelola bisnis ke pengadilan. Sebagai pemegang saham minoritas, rekan kini sangat menderita karena hampir kehilangan bisnisnya yang dirintis dari kecil, dan kini dia merasa telah gagal berbisnis.

Dengan semangatnya yang luar biasa dan dukungan banyak sahabat, rekan sekarang sedang berjuang mempertahankan merk produknya yang bernilai jual tinggi, agar tetap menjadi merk dagangnya, dan berjanji akan dibangun kembali perlahan-lahan.

Itulah cerita kehidupan, kadang kita diatas dan kadang di bawah.
Memang Kegagalan dapat terjadi dari 2 faktor yaitu factor intern (diri kita sendiri) dan factor ekstern ( luar diri).
Sebagaimana contoh di atas, banyak hal yang dapat menyebabkanya kegagalan karena diri kita sendiri, misalnya : kurang perhitungan disaat awal melangkah, kurang hati-hati dalam melakukan sesuatu, atau menganggap remeh pekerjaan tertentu.
Sedangkan kegagalan dari factor luar bisa terjadi, misalnya : gangguan orang lain, kecurangan dari rekan bisnis, atau kalah dalam persaingan.

Kalau saya pribadi sih yakin kalau sukses dan gagal itu sudah di atur oleh Alloh yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Jika sukses, Alhamdulillah, kita harus terus sujud syukur agar rejeki itu akan terus bertambah dan berlipat ganda. Jika gagal, kita harus dapat mengambil hikmahnya, yaitu :

- Yakin deh bahwa setiap tindakan kita memiliki resiko, dan kita harus tetap yakin bahwa Alloh Maha Adil, Maha Bijaksana, Maha Pengasih , dan Maha Penyayang, tidak mungkin Alloh meninggalkan hambanya begitu saja, pasti ada maksud dari setiap hasil yang dicapai.

- Yakinlah bahwa Alloh sedang menguji daya tahan dlm berbisnis. Pelaut saja disebut pelaut handal jika telah sukses menyebrangi lautan luas bergelombang.

- Selalu sabar atas sesuatu yang tidak diinginkan dan bersyukur dengan apa yang telah terjadi.

- Yakin Alloh mempunyai kehendak dan rencana lebih baik dari pada rencana yang telah dibuat manusia. Mungkin di mata Alloh, jika kita sukses menjadi orang kaya raya, kita menjadi takabur, tidak bersyukur bahkan menjadi orang yang gila dunia, keimanan dan ketakwaan berkurang. Justru gagal telah membuat diri kita kembali ke jalan benar yang diridhoi Alloh, dan amal ibadah kita terus meningkat.

- Yakin gagal tidak saja menimpa kepada kita, tapi semua orang pasti pernah mengalami gagal, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Ada yang menyikapinya sebagai kewajaran dalam perjuangan bisa berhasil atau gagal, ada juga yang kecewa berat dan meratapi gagal.

- Yakin deh semua orang yang sekarang sukses, pernah mengalami gagal dalam hidupnya. Orang sukses yakin bahwa tidak ada yang pasti di dunia, yang ada hanya kesempatan. Tidak ada jaminan kita sukses di usaha pertama, yang ada hanya kesempatan berikutnya.

- Hanya orang yang pernah gagal yang dapat menikmati sukses, bukankah kita bisa menikmati rasa sehat, jika kita pernah merasakan sakit. Justru harus disyukuri dengan adanya gagal kita dapat menikmati sukses yang kita alami, dan ini membuat kita rendah hati di dalam sukses.

Jadi bagi rekan yang sedang mengalami gagal, jangan menyerah terus berjuang. Kini kita sendiri jadi penentu, apakah gagal itu mendorong kita terus bekerja keras atau menjadi lemah tidak berdaya. Jangan jadikan gagal sebagai batu sandungan yang menghancurkan, jadikan sebagai batu loncatan untuk terus bekerja keras, dengan rendah hati dan penuh keyakinan bahwa Alloh yang telah mengatur ini semua, serahkan saja kepada Alloh, hanya Alloh yang berhak mengatur kehidupan kita.

Ambil hikmah dari gagal kita, jadikan pelajaran terbaik,. Sadar bahwa semua tindakan kita selalu menimbulkan resiko sukses atau gagal, untuk selanjutnya jadikan pelajaran untuk berhati-hati dalam bertindak. Tidak perlu mencari kambing hitam untuk menyalahkan orang lain,buang-buang waktu dan energy, lebih baik waktu dan energy kita pergunakan untuk memikirkan langkah kedepan meraih kesempatan.

Adi, memang kita bukanlah seorang pebisnis sejati, tapi sukses- gagal itu umum terjadi di semua bidang kehidupan, bukan saja monopoli pebisnis. Mereka mungkin akan berkata:” Walah jangan nulis sukses-gagal dah sebelum mengalami sendiri di bidang usahanya sendiri.” Padahal dengan rasa syukur dan rendah hati, walau selama ini kita mengurusi usaha orang lain yang cukup besar dan jelimet ini, mudah-mudahan pengalaman mengalami sukses-gagal yang bertubi-tubi dapat menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi orang lain. Kadang di beberapa anak perusahaan kita gagal, tapi di beberapa anak perusahaan lain kita sukses besar, sehingga komulatif perusahaan dapat terus berkembang dan maju hingga puluhan tahun.

Sekali lagi, jangan menyerah, terus berjuang menggapai sukses yang kita harapkan………

Ya Alloh, aku memohon kepadaMU keteguhan dalam segala urusan, dan aku memohon kepadaMU sikap lurus dan terpimpin. Dan aku memohon kepadaMu agar aku dapat mensyukuri nikmatMU serta berbakti kepadaMU dengan sebaik-baiknya.
Aku memohon kepadaMU lisan yang benar, hati yang bersih. Dan aku nerlindung kepadaMU dari kejahatan apa-apa yang Engkau ketahui, dan aku memohon kepadaMU dari kebaikan apa-apa yang Engkau ketahui., , dan aku memohon ampunan dari apa-apa yang Engkau ketahui, karena sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. (Hr. Turmudzi).

Kamis, 07 Januari 2010

BERBUAT SEKARANG ATAU MENYESAL

Adi, tulisan ini sangat membakar semangat dan patut anda renungkan :

Seorang anak akan berkata :” Nanti ketika aku menjadi seorang Remaja………………….”
Saat Remaja dia akan berkata :” Nanti ketika aku menjadi Dewasa……………………”
Selanjutnya ketika telah menjadi Dewasa, dia akan berkata :”Nanti setelah aku menikah………”

Begitu seterusnya setelah menikah, dan beberapa periode dilaluinya, ternyata pikirannya selalu terus berubah.

Dia pun terus berkata :” Nanti ketika aku sudah mampu mandiri…..”

Apa yang terjadi ketika masa tua menghampirinya, dan kematian seolah berada di depan mata, Dia baru melihat ke belakang, tiupan angin sejuk seolah membakarnya.

Dia kemudian menyesal. Sungguh kehidupannya telah hilang, berlalu tanpa bisa menghiasi detik demi detik hidupnya dengan sesuatu yang berkesan.

Kalau kita saat ini berdiam diri saja atau hanya meratapi sesuatu sesuatu yang sudah jelas lepas, bisa dipastikan kita akan menyesal di kemudian hari atas sikap diam kita hari ini.

Masih ingatkan nasehat Guru mu Adi, agar isi hari-harimu dengan banyak kegiatan, jangan terus berdiam diri. Bukankah banyak orang sukses diberbagai bidang bisnis, tapi juga sukses dalam berbagai kegiatan sosial, sukses dalam bidang pendidikan (sebagai dosen), dan sukses dibidang lain. padahal waktu yang mereka miliki juga sama yaitu setahun 12 bulan 365 hari 8760 jam. mari terus berkarya, dan isi waktu-waktu mu, jangan ada penyesalan.

Renungkan ya.....................

Duh jadi ingat Kalimat Orang Bijak :

Ambilah waktu untuk berpikir, itu adalah sumber kekuatan.

Ambilah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi.

Ambilah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.

Ambilah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan.

Ambilah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.

Ambilah waktu untuk tertawa, itu adalah music yang menggetarkan hati.

Ambilah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa berarti.

Ambilah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.

Ambilah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju surga.

“Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan amal sholeh, dan saling nasehat-menasehati dalam menetapi kebenaran dan nasehat-menasehati dalam menetapi kesabaran” (QS. Al-Ashr / 103:1-3)