Jumat, 03 April 2009

Ekspor Karet dan Produk Karet akan Tetap Menjadi Andalan Ekspor Indonesia di Tahun-Tahun Mendatang

Hai Adi Prayitno http://arrahmandistro.blogspot.com/ , http://arrahmandistro.com/ , kami doakan anda selalu beruntung setiap hari. Ini ada catatan sangat menarik untuk bisnis anda. Silakan baca dan pelajari dengan seksama.

Sepanjang tahun lalu ekspor Indonesia terus meningkat. Badan Pusat statistic mencatat kontribusi terbesar dalam peningkatan ekspor adalah karet dan produk karet. Walaupun ekspor karet dan produk karet meningkat signifikan tahun lalu, namun kenaikan tersebut dianggap belum maksimal. Indonesia masih dapat meningkatkan ekspor lebih tinggi lagi jika Pemerintah mau memperbesar porsi ekspor produk karet jadi., dengan kata lain lebih menguntungkan jika Indonesia memperbesar ekspor produk olahan karet ketimbang ekspor karet mentah.

Menurut data Gabungan Pengusaha karet Indonesia, produksi karet alam saat ini mencapai 2,2 juta ton per tahun. Dari jumlah itu sedikitnya 2 juta ton ditujukan untuk pasar ekspor, dan sisanya diserap industry dalam negeri. Sedangkan harga karet internasional dilaporkan selama beberapa tahun terakhir relative stabil yakni US$1.8 – 2.1 per kilogram.

Sebenarnya Indonesia berpeluang menggusur Thailand sebagai produsen karet alam terbesar dunia, mengingat perkebunan karet Indonesia jauh lebih luas dibandingkan yang ada di Negara itu. Tetapi factor lahan yang lebih luas tidak dapat menjadi jaminan bahwa Indonesia dapat dengan mudah mengalahkan Thailand.

Walaupun Indonesia memiliki perkebunan karet tiga kali lebih besar dari Thailand, tetapi karet yang mereka dapatkan lebih banyak. Kondisi ini disebabkan rendahnya produktifitas karet Indonesia. Untuk meningkatkan produktifitas, para petani karet perlu melakukan berbagai terobosan. Namun lagi-lagi hal tersebut terkait dengan kurangnya dana. Perbankan nasional tampaknya masih sebelah mata untuk menyalurkan pinjaman ke sector ini.

Walaupun karet alam di negeri ini masih berlimpah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi tetap ada kekawatiran bahwa suatu saat pasokannya bisa tersendat. Apalagi jika pasokan petani lebih memilih menjualnya dalam bentuk karet mentah ke pasaran ekspor.

Pemerintah sebaiknya mendorong agar supplai karet alam diprioritaskan bagi industry dalam negeri , agar kita bisa mendapatkan nilai tambah, jadi Indonesia punya potensi menjadi eksportir produk karet seperti ban dan sarung tangan karet terbesar di dunia.

Dengan melihat bahan baku berupa karet alam yang banyak tersedia, pencapaian sebagai Negara pengekspor produk karet terbesar bukan harapan kosong. Apalagi selama ini produk karet seperti ban buatan Indonesia terkenal dengan kualitas yang handal dan harga yang relative murah. Tetapi ini semua perlu support dari pemerintah untuk focus menyiapkan industry hulu, mengingat industry pengolahan karet lemah dibidang itu.

Ok Adi Prayitno http://arrahmandistro.blogspot.com/ dan anda semua , sampai ketemu pada laporan menarik lainnya..

Tidak ada komentar: