Jumat, 08 Juni 2007

Religion Day Dalam Nuansa Bisnis (Catatan Guruku Super..........)

Religion Day, mau nulis apa ya……… ?
Religion day, tapi nuansa bisnis harus tetap ada, eh…. Terbalik ya…. berbisnis dengan nuansa religi kali.
Nah ini….., saya sampaikan saja catatan pendek guruku yang “Super………” mengenai Pertimbangan dasar akan pentingnya agama dalam berbisnis.

1. Kita membutuhkan orang yang dapat dipercaya.
Dalam bisnis, sebaiknya kita memulai hubungan dengan orang lain dalam sudut pandang orang yang tidak percaya, artinya di awal kita semestinya tidak percaya dengan orang lain, dan kemudian baru mencari dan membangun bukti untuk mempercayainya.
Jangan terbalik !, dengan mulai mempercayai, lalu belajar tidak mempercayai, karena telah tertipu.
Kita butuh organisasi yang dapat dipercaya untuk tetap jujur, walau tanpa pengawasan. Dan pengawasan terkuat yang bisa membuat orang bersikap dan berlaku terbaik walau tidak diawasi, adalah Keyakinan manusia kepada Tuhan Yang Maha Melihat.

2. Butuh Perlakuan Adil
Kita pasti menuntut perlakuan adil kepada diri kita, karena semua perkiraan dan perhitungan kita akan meleset jika orang lain tidak berlaku adil pada kita.
Ingat !, dalan semua Feasibility Studi, pasti kita berasumsi : Pasar akan berlaku adil kepada kita. Bila produk kita bernilai solusi tinggi, harga kita bersaing, pelayanan kita prima, kita berharap pasar akan adil dan memenangkan kita dalam persaingan.
Kita butuh orang-orang yang adil, takut berlaku tidak adil, karena keyakinan atas balasan yang akan diterima atas semua tindakannya. Kita butuh orang Shaleh, yang taat kepada agama apapun yang dianutnya.

3. Harus Melindungi Keselamatan
Orang yang paling jahat kepada bisnis orang lainpun, tetap menuntut orang lain untuk tidak melakukan kejahatan kepada bisnisnya, artinya orang yang menolak agama dan bertindak di luar aturan-aturan agama masih menuntut orang lain memperlakukannya dengan cara-cara orang beriman.

4. Butuh Pasar Besar.
Pasti akan rugi bila produk kita ditolak dan dijauhi oleh penduduk negeri ini yang sangat meyakini kebaikan dari keteraturan beragama. Bayangkan begitu rendah tingkat penjualan yang akan dicapai bila produk kita ditolak oleh sebagian besar pasar ini.

5. Tidak suka orang Munafik.
Baik Pengusaha yang taat beragama, maupun yang belum merasakan nikmatnya beragama, sama-sama tidak menyukai orang munafik, yaitu orang buruk hati yang berpenampilan wajah sholeh, yaitu dia yang kalau berbicara bohong, berjanji mengingkari, dan jika dipercaya akan khianat.

6. Yang kita butuhkan hanyalah Tuhan.
Sekarang kita bayangkan :
Jika usaha kita bangkrut, tidak punya uang sama sekali dan harus bayar hutang.
Karyawan bergaji kecil yang baru di PHK.
Orang kecil yang tanahnya diduduki oleh Penguasa.
Orang yang terapung-apung ditengah lautan karena terhempas Syunami.
Orang kaya raya dalam pesawat terbang yang mengalami kerusakan.
Perasaan mereka pasti risau, pasrah, dan karenanya pasti membutuhkan pertolongan. Diyakini atau tidak, mereka pasti akan berpaling dan berdoa kepada Tuhan Yang Menguasai Seluruh Mahluknya.

Jika kita sudah diselamatkan, apakah kita masih ada yang merasa ragu lagi ?
Ya, dan kita akan diberi cobaan lagi, dan dibuat menemukan keyakinan lagi
Ragu lagi ? akan diyakinkan lagi.
Ragu lagi ? akan diyakinkan lagi
Dan seterusnya sampai kita mengerti bahwa Jiwa kita selalu digenggaman Tuhan Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

7. Pesannya yang selalu kuingat :
Just Remember, when you are down to nothing, God is up to something.

Salam Super………..Fuuuuuntastic………….
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416

Tidak ada komentar: