Saat terbangun karena perut sakit akibat terlalu kenyang, saya melihat ke arah jendela, di luar masih sangat gelap. Lihat jam di Hp ternyata baru jam 02.30 WIB berarti baru Jam 15.30 waktu Kendari, saya bergegas ke toilet untuk mengurangi beban perut yang terlampau banyak terisi, setelah terasa ringan, saya bersih-bersih tidak lupa berwudhu dan sholat Tahajut. Sungguh tentram bertahajut di saat sunyi senyap seperti ini, berdoa, dan merenungi apa yang telah saya perbuat selama ini untuk diri, keluarga, dan saudara. Sungguh kecil diri ini di hadapanMu ya Alloh, dan berharap dari tangan kecil ini dapat membuat manfaat yang besar bagi orang lain. Selesai berdoa saya mengambil mushap Alquran dari dalam tas untuk membaca Surat Yassin.
Waktunya sholat shubuh masih agak lama, sambil nonton berita di Metro TV, saya melanjutkan membaca Ayat-Ayat Cinta, lembar demi lembar terbaca, terdengar sayup-sayup suara adzan subuh dari kejauhan. Alhamdullillah ya Alloh atas kesempatan subuh ini.
Selesai sarapan pagi di Hotel, kami langsung ke Pelabuhan dan dengan Kapal “Super Jet” menyebrangi Pulau Sulawesi menuju Pulau Buton di sebelah tenggara Kendari. Sepanjang perjalanan tampak pulau-pulau kecil dengan rumah-rumah kayu, kuhabiskan waktu dengan membaca buku “ Indahnya Kesuksesan” untuk menjadikan hidup lebih bermakna karangan Dr. Akram Ridha. Penulisan buku ini didasarkan banyaknya orang sukses yang tidak bahagia. Ini fakta dan terjadi dimana-mana, sehingga di dalam buku kecil ini diterangkan mengapa terjadi demikian, dan apa yang harus kita lakukan agar kesuksesan kita itu bisa menjadi salah satu anak tangga menuju kebahagiaan. Tidak hanya itu buku ini juga memberikan langkah-langkah kongkrit yang harus kita tempuh agar kesuksesan itu tidak hanya membahagiakan kita, tetapi juga bisa membahagiakan orang-orang di sekitar kita, di dunia dan akhirat.
Perjalanan memakan waktu yang panjang mungkin bagi orang lain sangat membosankan, tetapi tidak bagi saya karena tetap diisi dengan kegiatan membaca buku ini, dengan sekali-kali melihat ke alat GPS yang selalu saya bawa jika pergi ke suatu tempat untuk mengetahui posisi kita berada, dan perkiraan sampai ke tujuan.
Sesampai di Buton dengan ibukotanya Bau Bau, kami menggunakan taxi menuju Hotel Grand Hanura yang menghadap ke Pantai dengan pemandangannya yang sangat menakjubkan,. Istirahat sebentar di Hotel, mandi dan sholat zhuhur, rekan-rekan mengajak ke Lingkungan Istana Button yang telah berumur ratusan tahun, dan membeli tiket pesawat Merpati untuk pulang hari Selasa.
Taxi memasuki gerbang Istana Button yang dikelilingi benteng dari tumpukan batu karang yang tersusun rapi, bangunan yang pertama kami tuju adalah Mesjid Agung Istana Button yang sangat sederhana, tetapi sangat misteri. Kenapa kami sebut demikian, karena mesjid ini seperti rumah-rumah tempo dulu tanpa adanya hiasan atau Kaligrafi ayat-ayat Alquran seperti Mesjid-mesjid jaman sekarang, dan yang membuatnya misteri karena menurut masyarakat setempat di dalam Masjid ini terdapat terowongan yang menghubungkan Masjid Agung dengan Mekah dan Masjidil Haram. Benarkah cerita masyarakat ini ?
Kami memasuki Masjid untuk melakukan sholat Azhar, disana terlihat beberapa keturunan Raja Button dengan menggunakan pakaian adat sedang berzikir, sayang sekali saya dilarang oleh rekan daerah untuk mengambil foto-foto mereka, bahkan saya juga dilarang untuk mengambil gambar interior masjid, takut mengganggu mereka yang sedang berzikir, akhirnya setelah sholat Azhar saya hanya dapat megambil foto-foto exterior Masjid Agung, dan bangunan-bangunan di lingkungan Istana Button.
Keluar Istana Buton, kami mencari restoran ikan bakar dan sop Konro. Kebetulan ada satu rekan yang berasal dari Buton yang menunjukan restoran pavorit dan enak di Buton, walau disebut restoran pavorit, ternyata ikan bakarnya tidak seenak ikan bakar di Restoran Nelayan Manggalawanabakti atau Sari Kuring di Batu Ceper, tetapi Sop Konro benar-benar sip…..banget tidak kalah dengan Sop Konronya Daeng Tata di Casablanca, kalau tidak ingat kemarin malam kekenyangan mungkin mau deh nambah lagi.
Menjelang Magrib kami sudah sampai di Hotel, sambil menikmati pemandangan pantai di sore hari, saya ambil kamera dan memotret sunset yang akan tenggelam dibalik pegunungan tepi pantai.
Malam kulalui dengan melanjutkan membaca Ayat-Ayat Cinta, sambil menonton berita di TV, tapi mungkin badan masih terasa lelah akibat perjalanan panjang, sampai-sampai langsung terlelap tidur tanpa mematikan pesawat TV.
Waktunya sholat shubuh masih agak lama, sambil nonton berita di Metro TV, saya melanjutkan membaca Ayat-Ayat Cinta, lembar demi lembar terbaca, terdengar sayup-sayup suara adzan subuh dari kejauhan. Alhamdullillah ya Alloh atas kesempatan subuh ini.
Selesai sarapan pagi di Hotel, kami langsung ke Pelabuhan dan dengan Kapal “Super Jet” menyebrangi Pulau Sulawesi menuju Pulau Buton di sebelah tenggara Kendari. Sepanjang perjalanan tampak pulau-pulau kecil dengan rumah-rumah kayu, kuhabiskan waktu dengan membaca buku “ Indahnya Kesuksesan” untuk menjadikan hidup lebih bermakna karangan Dr. Akram Ridha. Penulisan buku ini didasarkan banyaknya orang sukses yang tidak bahagia. Ini fakta dan terjadi dimana-mana, sehingga di dalam buku kecil ini diterangkan mengapa terjadi demikian, dan apa yang harus kita lakukan agar kesuksesan kita itu bisa menjadi salah satu anak tangga menuju kebahagiaan. Tidak hanya itu buku ini juga memberikan langkah-langkah kongkrit yang harus kita tempuh agar kesuksesan itu tidak hanya membahagiakan kita, tetapi juga bisa membahagiakan orang-orang di sekitar kita, di dunia dan akhirat.
Perjalanan memakan waktu yang panjang mungkin bagi orang lain sangat membosankan, tetapi tidak bagi saya karena tetap diisi dengan kegiatan membaca buku ini, dengan sekali-kali melihat ke alat GPS yang selalu saya bawa jika pergi ke suatu tempat untuk mengetahui posisi kita berada, dan perkiraan sampai ke tujuan.
Sesampai di Buton dengan ibukotanya Bau Bau, kami menggunakan taxi menuju Hotel Grand Hanura yang menghadap ke Pantai dengan pemandangannya yang sangat menakjubkan,. Istirahat sebentar di Hotel, mandi dan sholat zhuhur, rekan-rekan mengajak ke Lingkungan Istana Button yang telah berumur ratusan tahun, dan membeli tiket pesawat Merpati untuk pulang hari Selasa.
Taxi memasuki gerbang Istana Button yang dikelilingi benteng dari tumpukan batu karang yang tersusun rapi, bangunan yang pertama kami tuju adalah Mesjid Agung Istana Button yang sangat sederhana, tetapi sangat misteri. Kenapa kami sebut demikian, karena mesjid ini seperti rumah-rumah tempo dulu tanpa adanya hiasan atau Kaligrafi ayat-ayat Alquran seperti Mesjid-mesjid jaman sekarang, dan yang membuatnya misteri karena menurut masyarakat setempat di dalam Masjid ini terdapat terowongan yang menghubungkan Masjid Agung dengan Mekah dan Masjidil Haram. Benarkah cerita masyarakat ini ?
Kami memasuki Masjid untuk melakukan sholat Azhar, disana terlihat beberapa keturunan Raja Button dengan menggunakan pakaian adat sedang berzikir, sayang sekali saya dilarang oleh rekan daerah untuk mengambil foto-foto mereka, bahkan saya juga dilarang untuk mengambil gambar interior masjid, takut mengganggu mereka yang sedang berzikir, akhirnya setelah sholat Azhar saya hanya dapat megambil foto-foto exterior Masjid Agung, dan bangunan-bangunan di lingkungan Istana Button.
Keluar Istana Buton, kami mencari restoran ikan bakar dan sop Konro. Kebetulan ada satu rekan yang berasal dari Buton yang menunjukan restoran pavorit dan enak di Buton, walau disebut restoran pavorit, ternyata ikan bakarnya tidak seenak ikan bakar di Restoran Nelayan Manggalawanabakti atau Sari Kuring di Batu Ceper, tetapi Sop Konro benar-benar sip…..banget tidak kalah dengan Sop Konronya Daeng Tata di Casablanca, kalau tidak ingat kemarin malam kekenyangan mungkin mau deh nambah lagi.
Menjelang Magrib kami sudah sampai di Hotel, sambil menikmati pemandangan pantai di sore hari, saya ambil kamera dan memotret sunset yang akan tenggelam dibalik pegunungan tepi pantai.
Malam kulalui dengan melanjutkan membaca Ayat-Ayat Cinta, sambil menonton berita di TV, tapi mungkin badan masih terasa lelah akibat perjalanan panjang, sampai-sampai langsung terlelap tidur tanpa mematikan pesawat TV.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416
Tidak ada komentar:
Posting Komentar