Jumlah penduduk Indonesia dan Dunia terus bertambah. Pertambahan penduduk yang pesat ini bagi banyak pihak akan menimbulkan persaingan, misalnya di dunia pendidikan di tahun-tahun mendatang bukan saja menghabiskan biaya besar, tetapi juga menunjukkan tingkat persaingan yang amat sangat tinggi. Selesai menempuh pendidikan tinggi bagi yang belum terbiasa berbisnis sudah dihadang tingkat persaingan tinggi di bursa tenaga kerja. Bagi rekan yang terjun di dunia bisnis, apakah juga terjadi persaingan tajam antar pelaku bisnis ? , kenapa harus bersaing ? ada yang menjawab, persaingan akan meningkatkan prestasi karya, yang lain mengatakan bukankah kerjasama saling menguntungkan akan lebih baik dari pada persaingan? Ini yang harus kita jawab bersama-sama.
Menurut para ahli psikologi, sukses seorang anak di mulai dari rumah, dimana kepribadiannya mulai terbentuk baik dari segi pikiran, sikap dan budayanya, sehingga orang tua dituntut serius mendidik anak, selain didikan guru di sekolah. Didikan orang tua dan gurulah yang sejak awal mendudukan kata persaingan atau kerjasama dalam pikiran mereka.
Dalam menghadapi masa depan, seorang anak disamping harus menguasai bidang akademis yang akan mengasah otak kirinya, juga harus menguasai bidang ketrampilan lain yang akan mengasah otak kanannya. Mungkin kita masih ragu dengan pendapat tersebut, mungkin bisa setuju ataupun tidak setuju, itu terserah anda.
Bagi penulis sepertinya menyetujui pendapat para ahli tersebut, walaupun mungkin Belum membuktikan dan melihat pastinya secara nyata. Tetapi jelasnya penguasaan bidang akademis sudah pasti sangat diperlukan, sedangkan penguasaan ketrampilan akan sangat menyenangkan bagi pemiliknya.
Sebagai contoh Kedua anak penulis di rumah, saat ini sangat sibuk dengan berbagai kegiatan di sekolah, kursus Bimbingan belajar, iqro di Masjid, kursus bahasa Inggris di LIA Pramuka, kursus berenang di clubnya Richard Sam Bera, kursus piano di Yamaha Duren Sawit, bahkan yang lelaki kini sedang mencoba belajar memukul Drum di sekolah musik Yamaha Kalimalang Bekasi. Bagi kita mungkin terasa lelah melihatnya, tetapi tidak bagi anak-anak kita, bahkan ketrampilan-ketrampilan itu akan Sangat menyenangkan bagi mereka, bahkan mereka menganggap tempat kursus sebagai lokasi bermain, berjumpa banyak teman, bersendagurau sebelum pelajaran dimulai, disamping mendapatkan ilmu ketrampilan tentunya.
Jangan sepelekan nilai-nilai ketrampilan yang kita miliki sekarang, kelak nilai ketrampilan ini akan menjadi sarana bisnis bagi pemiliknya. Tidak sedikitkan orang yang memiliki ketrampilan komputer, Sekarang sudah memiliki bisnis IT ? Tidak sedikitkan orang yang pandai berenang, sekarang memiliki bisnis club renang ? Tidak sedikitkan orang yang pandai musik, sekarang memiliki bisnis di dunia musik ? Tidak sedikitkan orang yang pandai gambar, sekarang memiliki bisnis desain fashion, desain interior, desain arsitektur ?
Menurut Ahli entrepreneur, jiwa entrepreneurship sejak awal harus dimiliki oleh anak-anak kita, sehingga kelak mereka akan menjadi seorang entrepreneur yang tidak harus mencari kerja karena mereka mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Dan perlu diingat bahwa seorang entrepreneur tidak begitu saja lahir, tetapi harus memiliki 3L yaitu lahir (Bakat), lingkungan dan latihan. Dukungan dari lingkungan yang kreatif dan kondusif serta latihan yang tepat akan menciptakan entrepreneur spirit dan mindset sejak dini.
Mari kita ciptakan entrepreneur-entrepreneur masa depan sejak dini.
Semoga bermanfaat.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/ ,Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/ .
Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.
http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar