Sewaktu kecil orang tua kita selalu mengawasi gerak-gerik perkembangan kehidupan kita dari mulai bangun tidur di pagi hari sampai tidur kembali di malam hari. Banyak sekali hal-hal yang dilarangnya, tapi banyak pula yang diperbolehkannya. Umumnya sih sebagai seorang anak, kita selalu mengingat hal-hal yang dilarangnya. Ini tidak boleh, itu tidak boleh, kadang-kadang sampai kita menangis tetap saja dilarangnya.
Bukan saja dalam hal kegiatan kita mendapat larangan dari orang tua, dalam pergaulan dengan temanpun kita dibatasi. Mereka selalu berkata : “ Kalian jangan bermain terlalu akrab dengan orang ini, karena orang ini nilainya negative, main dan bersahabatlah dengan orang itu, karena orang itu baik dan nilainya positip.
Pernah suatu ketika kami protes, mengapa kegiatan ini dilarang, dan kami tidak boleh bergaul dengan orang itu? Orang tua selalu berkata:”Kalian belum mengerti bahayanya melakukan kegiatan itu, bergaul terlampau dekat dengan orang itu, nanti kalau kalian sudah besar pasti kalian akan mengerti dan berterimakasih kepada orang tua karena sudah melarangnya.
Setelah kami dewasa, kami baru sadar pentingnya larangan itu (tindakan negative), dan berterima kasih kepada kedua orang tua kita bahwa larangan yang bersumber dari ajaran agama itu telah menyelamatkan langkah-langkah kita menuju kehidupan yang lebih baik. Kamipun sekarang sadar manfaatnya bergaul dengan orang-orang positif dibandingkan bergaul dengan orang-orang negative (baik tindakan maupun pikirannya).
Pribadi plus adalah orang-orang yang memiliki mentalitas positip yang bisa membuat kondisi kehidupan yang ada menjadi lebih baik atau bisa membuat suasana kehidupan yang ada tidak menjadi lebih buruk. Sedangkan pribadi minus memiliki mentalitas, sikap, kepribadian dan emosi negatip yang bisa membuat kondisi kehidupan yang ada menjadi bertambah buruk
Saran mereka sebagai orang tua yang selalu kami ingat adalah berusahalah selalu menjadi pribadi yang berpikir dan berperilaku positip (Plus) dan hindari perilaku dan pikiran negative (minus).
Sekarang saran ini sebisa mungkin kami turunkan kepada anak-anak kami, agar kehidupan mereka kedepan menjadi lebih cerah lagi. Kami selalu memotivasi mereka sejak dini dengan pikiran-pikiran positip. Bahkan dalam memberi contoh pelajaran matematika SD mereka, kami berusaha memberi contoh dengan pengertian positip ini.
Pernah suatu ketika anak pertamaku bertanya :” Kalau Plus tambah Plus pasti hasilnya Plus, Plus kali Plus hasilnya pasti Plus. Kenapa Plus tambah Minus hasilnya bisa Plus bisa Minus?, Kenapa Plus kali Minus hasilnya Minus?, dan kenapa Minus kali Minus hasilnya Plus ?”
Kami biasanya menjelaskan soal matematika dengan contoh soal, tetapi untuk pertan yaan ini sebaiknya disamping dengan contoh soal , kita juga beri penjelasan dengan keterangan bedah kasus, sebagai berikut :
1. Plus tambah Plus hasilnya mudah dimengerti adalah positip. Misalnya 2 + 3 = 5, dalam bahasa motivasi adalah jika orang berpikiran positip berkumpul dengan orang yang berpikiran positip, maka akan menghasilkan nilai-nilai positip yang lebih besar.
2. Plus tambah Minus hasilnya bisa Plus bisa Minus. Misalnya 3 + (-1) = 2, tapi 3 +(-5) = -2, dalam bahasa motivasi ternyata orang berpikiran positip jika bergabung dan dipengaruhi oleh orang berpandangan negative yang kualitasnya rendah maka akan menghasilkan nilai positif yang kualitasnya menurun.. Sedangkan nilai-nilai positif yang dipengaruhi pikiran negative yang kualitasnya lebih besar dari pikiran positif, maka akan menimbulkan nilai negatif yang lebih dominan.
3. Plus kali Plus hasilnya sudah pasti positip. Misalnya 2 x 2 = 4, dalam bahasa motivasi jika pemikiran positip dipercayaai dan direlisasikan dengan pikiran positip, maka akan menghasilkan pikiran positip yang lebih besar.
4. Plus kali Minus hasilnya Minus. Misalnya 2 x (-2) = - 4, dalam bahasa motivasi jika pikiran positip tidak dipercayai oleh orang lain (artinya orang ini berpikiran negatif terhadap kebenaran) maka akan menghasilkan pikiran negatif.
5. Minus kali minus hasilnya positip. Misalnya –2 x (-2) = 4, dalam bahasa motivasi jika kita tidak mempercayai atau memandang negatif semua pikiran-pikiran negatif yang ada maka akan menghasilkan pikiran yang nilainya positip terhadap diri kita.
Jadi berpikirlah dan berucaplah selalu dengan kata-kata yang positip dalam kehidupan kita, dan sebisa mungkin kurangilah atau jauhilah orang-orang yang berpikiran negatif dalam kehidupan kita.
Semoga Bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion. http://arrahmandistro.com/ dan http://arrahmandistro.blogspot.com/.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/, Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/, At-Tifla, The First Islamic Educational T-Shirt for kids. Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.
http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416156
Bukan saja dalam hal kegiatan kita mendapat larangan dari orang tua, dalam pergaulan dengan temanpun kita dibatasi. Mereka selalu berkata : “ Kalian jangan bermain terlalu akrab dengan orang ini, karena orang ini nilainya negative, main dan bersahabatlah dengan orang itu, karena orang itu baik dan nilainya positip.
Pernah suatu ketika kami protes, mengapa kegiatan ini dilarang, dan kami tidak boleh bergaul dengan orang itu? Orang tua selalu berkata:”Kalian belum mengerti bahayanya melakukan kegiatan itu, bergaul terlampau dekat dengan orang itu, nanti kalau kalian sudah besar pasti kalian akan mengerti dan berterimakasih kepada orang tua karena sudah melarangnya.
Setelah kami dewasa, kami baru sadar pentingnya larangan itu (tindakan negative), dan berterima kasih kepada kedua orang tua kita bahwa larangan yang bersumber dari ajaran agama itu telah menyelamatkan langkah-langkah kita menuju kehidupan yang lebih baik. Kamipun sekarang sadar manfaatnya bergaul dengan orang-orang positif dibandingkan bergaul dengan orang-orang negative (baik tindakan maupun pikirannya).
Pribadi plus adalah orang-orang yang memiliki mentalitas positip yang bisa membuat kondisi kehidupan yang ada menjadi lebih baik atau bisa membuat suasana kehidupan yang ada tidak menjadi lebih buruk. Sedangkan pribadi minus memiliki mentalitas, sikap, kepribadian dan emosi negatip yang bisa membuat kondisi kehidupan yang ada menjadi bertambah buruk
Saran mereka sebagai orang tua yang selalu kami ingat adalah berusahalah selalu menjadi pribadi yang berpikir dan berperilaku positip (Plus) dan hindari perilaku dan pikiran negative (minus).
Sekarang saran ini sebisa mungkin kami turunkan kepada anak-anak kami, agar kehidupan mereka kedepan menjadi lebih cerah lagi. Kami selalu memotivasi mereka sejak dini dengan pikiran-pikiran positip. Bahkan dalam memberi contoh pelajaran matematika SD mereka, kami berusaha memberi contoh dengan pengertian positip ini.
Pernah suatu ketika anak pertamaku bertanya :” Kalau Plus tambah Plus pasti hasilnya Plus, Plus kali Plus hasilnya pasti Plus. Kenapa Plus tambah Minus hasilnya bisa Plus bisa Minus?, Kenapa Plus kali Minus hasilnya Minus?, dan kenapa Minus kali Minus hasilnya Plus ?”
Kami biasanya menjelaskan soal matematika dengan contoh soal, tetapi untuk pertan yaan ini sebaiknya disamping dengan contoh soal , kita juga beri penjelasan dengan keterangan bedah kasus, sebagai berikut :
1. Plus tambah Plus hasilnya mudah dimengerti adalah positip. Misalnya 2 + 3 = 5, dalam bahasa motivasi adalah jika orang berpikiran positip berkumpul dengan orang yang berpikiran positip, maka akan menghasilkan nilai-nilai positip yang lebih besar.
2. Plus tambah Minus hasilnya bisa Plus bisa Minus. Misalnya 3 + (-1) = 2, tapi 3 +(-5) = -2, dalam bahasa motivasi ternyata orang berpikiran positip jika bergabung dan dipengaruhi oleh orang berpandangan negative yang kualitasnya rendah maka akan menghasilkan nilai positif yang kualitasnya menurun.. Sedangkan nilai-nilai positif yang dipengaruhi pikiran negative yang kualitasnya lebih besar dari pikiran positif, maka akan menimbulkan nilai negatif yang lebih dominan.
3. Plus kali Plus hasilnya sudah pasti positip. Misalnya 2 x 2 = 4, dalam bahasa motivasi jika pemikiran positip dipercayaai dan direlisasikan dengan pikiran positip, maka akan menghasilkan pikiran positip yang lebih besar.
4. Plus kali Minus hasilnya Minus. Misalnya 2 x (-2) = - 4, dalam bahasa motivasi jika pikiran positip tidak dipercayai oleh orang lain (artinya orang ini berpikiran negatif terhadap kebenaran) maka akan menghasilkan pikiran negatif.
5. Minus kali minus hasilnya positip. Misalnya –2 x (-2) = 4, dalam bahasa motivasi jika kita tidak mempercayai atau memandang negatif semua pikiran-pikiran negatif yang ada maka akan menghasilkan pikiran yang nilainya positip terhadap diri kita.
Jadi berpikirlah dan berucaplah selalu dengan kata-kata yang positip dalam kehidupan kita, dan sebisa mungkin kurangilah atau jauhilah orang-orang yang berpikiran negatif dalam kehidupan kita.
Semoga Bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Adi Prayitno http://adi-prayitno.blogspot.com/
Pemilik Ar-Rahman Distro, The Elegance Muslim Fashion. http://arrahmandistro.com/ dan http://arrahmandistro.blogspot.com/.
Distributor Pakaian Muslim Excellent 64 http://excellent64.blogspot.com/, Keisha-shasha http://keisha-shasha.blogspot.com/, SefaCollection http://sefacollection.blogspot.com/, At-Tifla, The First Islamic Educational T-Shirt for kids. Madu Mutiara Tugu Ibu, Sabun Madu, Shampo Madu , Cream Madu Mutiara.
http://madu-mutiaratuguibu.blogspot.com/
Telp. 08159365700, 021-86604009, 021-91264048, 021-92416156
Tidak ada komentar:
Posting Komentar